Adi Cahaya

Belajar Bahasa dan Sastra

LightBlog

Breaking

Thursday, 4 October 2018

CONTOH CERPEN SEDERHANA


Ketika Di Pertigaan Jalan
Karya : Usa Adicahya

Andai kau temukan seorang pemuda. Dia memiliki tubuh tinggi, rambut sedikit ikal, sawo matang kulitnya, menariknya ia memiliki senyum yang manis begitu sebutan orang-orang disekitarnya. Sejak kecil dia dikenal anak yang baik dan cerdas bagaimana tidak, disekolahnya ia tergolong orang yang pantang merain peringkat ke tiga kebawah paling rendah dia rangking tiga dan pada saat itu murid sekelasnya berjumlah 3 orang  dua prempuan dan satu lelaki yaitu dia  makin kuat saja sangkaan orang bahwa dia orang cerdas. Dengan gayanya yang kurang banyak bicara membuat dia punya pangkat baru yaitu sebagai orang pemalu, tapi jangan khawatir dia adalah sosok makhluk yang menurut beberapa kawannya orang yang asik dan suka guyon atau humoris atas label pangkat yang dia tanggung menjadikannya banyak disenangi orang-orang dan tak kalah hebatnya dia sedikit ganteng walau terkadang di dalam diamnya itu ia memiliki senjata senyum manis yang kerapkali banyak memikat perhatian perempuan sekitarnya hingga suatu saat ada yang bilang bahwa dia seorang playboy jauh dari itu dia punya kata-kata yang mampu mematika syaraf wanita. Tapi bukan itu yang dimaksud.
Suatu masa dia pergi ke suatu tempat dengan harapan ketika pulang ke kampung nanti dia akan membawa sebongkah kebanggaan untuk orang tuanya atas keberhasilannya selama merantau, ditempat tersebut dia bekerja di sebuah kantor milik pak Anto. Pak Anto memiliki satu anak perempuan dan istri yang cantik panggil saja namanya Dewi atau Dewi Puspa, anaknya cantik, putih, rambutnya sedikit pirang dan suaranya mirip seperti perempuan, ya….. layaknya perempuan pada umumnya sihh. Hari pertama Rafa bergabung dengan keluarga pak Anto sangat menyenangkan, mereka ramah, apapun dikasihkannya kecuali peralatan mahal istri dan anaknya.
Hari demi hari berlalu, Rafa Anggara atau sebutan singkatnya Rafa, bekerja sebagai sekretaris keluarga pak Anto dan mengerjakan apapun yang diperintahkannya, missal cuci mobil, ke pasar, pel lantai, nyapu, dan pekerjaan rumah lainnya. Yang bedanya dengan asisten rumah tangga hanya sedikit keren dia memduduki jabatan SEKDA atau sekretaris dapur.
Maka ketika ada yang bertanya kok bisa lelaki jadi pekerja dapur? Maka jawabannya apakah ada peraturan pemerintah yang melarang lelaki bekerja di dapur atau hadiss yang mengharamkannya, tidak ada kan?. Teringat sama anaknya pak Anto yang cantik itu sebut saja namaanya Anjelia kependekan dari (Anak Jelita Lucu dan Imut Abis). Setiap pagi dia menghampiri Rafa ketika sedang pel lantai hati Rafa mulai gelisah, begitupun sore harinya juga selalu menghampirinya ketika Rafa sedang nyuci mobil hati Rafa berdebar semakin kencang dan merasa risik karena takut ketahuan ayah dan ibunya, bagaimana tidak takut wong setiap Anjelia menghampiri Rafa ia selalu di jewer atau dijitak oleh Rafa sehingga kerapkali Anjelia menangis dan untungnya dia tidak suka melapor atas apa yang dilakukan Rafa, kok bisa Rafa sejail itu ya? Ya bisa, mungkin Rafa kesel karena lantai yang sudah kinclong dan mengkhilaf layaknya kepala botak di kotorinya oleh Angelia dan lebih parahnya mobil yang sudah dibersihkannya suka dikotori kembali oleh pasir yang menumpuk depan rumah karena saat itu pak Anto sedang renovasi garasi. “Untung Anjelia tidak lapor ayah ibunya kalau dia aku jitak” gumam Rafa. Ya karena Anjelia belum fasih berbicara baru bisa bicara A I U saja kok bagaimana mau laporan, pada saat itu Anjelia kira-kira berumur satu setengah tahun lah.
Beberapa tahun lamanya Rafa bersama pak Anto, dan pak Anto sudah menganggapnya dia sebagai Keluarga Rafa pun senang mendengar dia jadi bagian keluarga merekan, disamping Rafa orangnya yang baik pak Anto menganggapnya bagian dari keluarga karena pak anto sebenarnya tidak bisa memiliki anak. Lha lalu Anjelia siapa? Anjelia juga bukan anak kandungnya Anjelia adalah anak kerabatnya yang di Jawa. Sodaranya memiliki anak delapan dan kesembilan Anjelia, karena mereka tergolong keluarga kurang mampu maka mereka memutuskan untuk menitipkan anak bungsunya kepada pak Anto. Anak bungsu? Itu juga baru kemungkinan, bisa saja esok hari atau lusa mereka menciptakannya lagi.
Karena Rafa sudah dianggapnya keluarga bahkan dianggap sebagai anaknya sendiri begitupun Rafa diharuskan menganggapnya sebagai orang tua sendiri, Anjelia semakin besar Rafa pun mendapat perlakuan sama dengan Anjelia yaitu sebagai anak, Rafa melanjutkan sekolahnya ke SLTA karena pada saat dikampung ia hanya tamat SMP saja. Berbagai kejadian terlewati, kejadian manis, pahit, asin, asam bahkan kejadian tawar. Karena pak Anto menganggap Rafa sebagai anak maka pak Anto punya peraturan tertentu untuk anak-anaknya itu. Dan beberapa peraturannya tidak disenangi oleh Rafa, misalnya saja Rafa tidak boleh dekat dengan perempuan yang tidak dikenalnya, tidak boleh memakan malurus yang tidak bisa dicerna perut, tidak boleh main tengah malam pas orang-orang tidur. Apa…??? Aneh juga, peraturan macam apa ini. Rafa bertanya-tanya dalam benaknya
“ya, bagaimana dekat kalau kenal saja tidak. Duhh ngaco”
“ini lagi apaan malurus yang tidak dicerna perut. Semua malurus dicerna sama perut masa dicerna sama kepala. Batu mungkin, ah entahlah” sambungnya
Karena peraturan ayah angkatnya itu banyak bertentangan dengan kehendaknya maka kerap kali mereka adu mulut, untung saja ada ibu Dewi Puspa yang menjadi penengah sehingga tidak terjadi adu kebo.
Semakin lama Rafa semakin tidak nyaman, hatinya kerapkali gelisah tak menentu tapi Rafa tidak pernah menunjukan kegelisahannya didepan keluarga barunya itu, karena tadi jikalau ia menampakan kegelisahan dan ketidaknyamanan maka dia harus siap-siap adu mulut dan mendapat sapaan masam dan kadang sedikit pahit dari pak Anto.
Suatu saat Rafa lulus dari SLTA, orang tua aslinyapun dari kampong turut berpartisipasi meramaikan kelulusannya, hatinya senang karena akhirnya dia bisa sekolah dan lulus. Dan yang paling menyenangkan adalah dia rangking tiga besar dalam ujian nasional tingkat sekolah, tak kalah senangnya mengingat ketika kenaikan ke kelas sepuluh dia berhasil meraih peringkat ke 2 dari 32 siswa dikelasnya dan meraih peringkat satu ketika naik ke kelas 12 dengan jumlah siswa sedikit berkurang yaitu 28 siswa karena banyak yang putus sekolah pada saat itu, namun kebanggaan itu tidak terlepas dari kenyataan bahwasanya di kenaikan ke kelas 11 peringkat ke 2 terakhir dan naik ke kelas 12 peringkat ke 1 terakhir pula, walahhh bagaimana tadinya.
Beberapa hari kemudian rasa bahagia atas kelulusannya kembali tertutupi oleh kabut kegalauan yaitu ketidaknyamanan dan kegelisahan atas aturan ayah angkatnya itu. Siang malam hatinya bergejolak bagai ombak yang sedang pasang, pikirannya melayang berandai-andai. Didepan pak Anto Rafa terlihat tenang, nyaman, dan sukaria namun bertolak belakang dengan kebenaran dibelakang layar. Dramanya hanya tampil di depan layar tapi dibelakan?.
Hari berganti malam, malam berganti siang begiu seterusnya bulanpun menyusul berganti dan tahun menanti. Rafa banyak bermain drama dibelakang layar artinya banyak hal yang dilakukan tanpa sepengetahuan pak Anto, dia banyak berbohong, banyak hal yang disembunyikan kerapkali dia ketahuan, dan cacimakinya lebih parah lagi hanya saja tidak sampai adu otot. Batinya semakin terombang ambing, pikirannya miulai pecah terbagi beberapa bagian, kegiatan sehari-hari pecah, konsentrasi buyar dan rambutnya hampur rontok.
Dihati Rafa yang sedang kusut bagai benang yang tidak terurai, dia membayangkan dirinya sedang berada di suatu titik pertigaan yang sedang memilih jalan mana yang akan ia pijakkan kaki untuk berjalan ia berfikir belok kiri, lurus, atau bahkan balik lurus lalu berjalan ke belakan memulai kehidupan baru masuk sekolah dasar lagi lalu jangan sekolah, berkebun saja dengan oangtua atau memilih jalan kiri yang belum pasti apa yang akan terjadi atau melanjutkan perjalanan arah lurus walau hati bimbang karena merasa terlalu sulit menempuh jalanan yang berbatu, bertebung, kadang kadang ada jurang. Namun setelah berpikir ulang dia merasa hanya satu arah yang akan membanya kepada suatu tempat dimana dia bisa mendapatkan ketenangan ketika ia telah melalui jalanan tersebut yaitu arah yang lurus tanpa belok kiri atau balik kanan.
Sebenarnya Rafa punya kekuatan yang yakin bahwa hanya jalan ini yang tembus kepada suatu tempat dimana tujuan semua orang ada disana, namun kembali lagi langkah kaki dengan langkah hati tidak selamanya sejajar, tidak selamanya kongruen, ada kalanya hati dan kaki bagaikan garis segitiga samakaki yang tidak akan pernah sejajar namun memiliki tujuan yang sama yaitu titik pertemuan antara garis satu dan garis lain sehingga terlihat bentuk yang indah, dikatakan indah karena jika segitiga garisnya tidak bertemu disuatu titik itu namanya berantaka.

1 comment:

  1. Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT

    More than 160000 men and women are trying a simple and secret "liquid hack" to burn 1-2lbs each night in their sleep.

    It is simple and works all the time.

    Just follow these easy step:

    1) Hold a clear glass and fill it half full

    2) And then use this strange HACK

    and you'll be 1-2lbs thinner the next day!

    ReplyDelete